Tuesday, November 7, 2017

PENALARAN ANALOGI, PEMECAHAN MASALAH DAN PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN

Matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Penalaran sangat diperlukan dalam mempelajari matematika. Depdiknas (2006), menjelaskan bahwa materi matematika dan penalaran matematika merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, yang artinya materi matematika dipahami melalui penalaran dan penalaran dipahami dan dilatihkan melalui belajar matematika. Sejalan dengan pernyataan tersebut Corner, et al. (2014, p. 181) menyatakan bahwa “It has long been
accepted the reasoning is important in mathematics, both in learning mathematics and in doing it”.
Selanjutnya Krulik dan Rudnick (1995, p. 2) mengungkapkan bahwa “...reasoning to the part of thinking that goes beyond recall level”. Penalaran merupakan bagian dari berpikir yang melampaui tingkat mengingat. Sejalan dengan pendapat tersebut, Copi dan Cohen (1990, p. 4) mengungkapkan bahwa “Reasoning is a special kind of thinking in which inference takes place, in which conclusions are drawn from premises”. Artinya penalaran merupakan jenis khusus dari berpikir yang melibatkan penarikan kesimpulan, kesimpulan-kesimpulan tersebut didasarkan atas beberapa premis yang ada. Premis adalah data atau kalimat yang dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dalam logika. Sedangkan kesimpulan adalah pernyataan baru yang dihasilkan sesuai dengan premis-premis yang tersedia.
Polya (1973, p. 73) menyatakan “Analogy is a sort similarity. Similar objects agree with each other in some respect, analogous object agree in certain relations of their respective parts”. Analogi diartikan semacam kemiripan atau kesamaan sifat (similarity). Objek-objek yang mirip akan memiliki sifat yang sama untuk beberapa aspek. Sejalan dengan pendapat tersebut Keraf (1982) juga menyatakan bahwa analogi  merupakan proses membandingkan dua peristiwa khusus yang memiliki kemiripan satu sama lain. Selanjutnya Mofidi et al. (2012) mendefinisikan “Analogy is a way of focusing on relational commonalities independently of the objects in which those relations are embedded”.
Penalaran analogis menurut English (2004, p. 4) dibedakan menjadi Tiga Macam, yaitu Reasoning with Classical Analogies, Reasoning with Problem Analogies, dan Reasoning with Pedagogical Analogies. selanjutnya file lengkap

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Popular Posts

Total Pageviews